PEMERKOSAAN ATAS ETHNIS CINA MASIH BERLANGSUNG.
SUARA MERDEKA.
Kamis, 9 Juli 1998

YOGYAKARTA
Hingga kini pemerkosaan terhadap kelompok etnis Cina masih terus berlangsung. Laporan terakhir yang masuk kepada Tim Relawan Koordinatorat Divisi Perempuan di Jakarta, menunjukkan tindakan biadab yang dilakukan orang-orang tak bertanggung jawab itu masih terjadi.

Data korban pemerkosaan yang masuk kepada tim itu sejak peristiwa kerusuhan Jakarta sebanyak 182 korban. Dari jumlah itu, setelah dilakukan penelitian sementara hanya sembilan orang yang belum diperkosa atau masih dalam tahap dilecehkan. ''Jika penelitian selesai nanti, diperkirakan sekitar 160-an orang yang menjadi korban pemerkosaan.''

Koordinator tim tersebut, Romo Sandyawan Soemardi SJ, mengatakan hal itu dalam diskusi di Universitas Sanata Dharma, Rabu (8/7) kemarin.

Diskusi yang digelar unit kegiatan mahasiswa bertema ''Agenda Politik Pasca-Soeharto: Menuju Masyarakat Sipil yang Demokratis'' tersebut, juga menampilkan Dr Ir Sri-Bintang Pamungkas.

Dalam diskusi itu juga diputar film dokumenter peristiwa penjarahan dan pembakaran Toserba Ramayana di kawasan Ciledug, Jakarta, pada 15 Mei lalu.

Dalam peristiwa itu, ratusan orang mati terpanggang. Mereka sebagian besar kaum miskin urban yang tengah menjarah atau melakukan aktivitas di seputar toko.

Romo Sandyawan menuturkan, secara keseluruhan korban meninggal akibat terpanggang dalam kerusuhan di Jakarta yang berhasil dicatat Tim Relawan 1.190 orang. Sebanyak 27 di antaranya diketahui mati karena luka terkena senjata api.

Dalam diskusi itu, Romo Sandyawan menceritakan data baru yang masuk ke Tim Relawan. Yakni, data mengenai masih adanya pemerkosaan terhadap perempuan Cina di Jakarta.

Dia mengatakan, beberapa hari lalu tim yang dipimpinnya menerima pengaduan seorang korban pemerkosaan. Korban itu pada 20 Juni lalu mencegat Royal City Taxi di Jl Jenderal Soedirman Jakarta. Seharusnya dia lewat jalan tol, namun pengemudi membelokkan kendaraan ke arah jalan lain.

Korban kemudian berteriak-teriak dan taksi berhenti di tepi jalan. Di situ, kata Sandyawan, ada sekelompok tentara, namun mereka diam saja. Tak berapa lama kemudian masuk dua orang berbadan kekar ke dalam taksi itu dan taksi melaju lagi.

Di dalam taksi itu, korban diperkosa kemudian dalam keadaan tak berdaya ditendang dan dilempar di tepi jalan, sekitar pukul 02.00 dini hari. ''Korban kini masih menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit,'' kata Romo yang pernah menolong tokoh PRD Budiman Sudjatmiko itu.

Mahasiswi Diperkosa

Sebelum itu, kata dia, juga masuk laporan tentang seorang mahasiswi Universitas Tarumanegara. Mahasiswi keturunan Cina itu mengalami percobaan perkosaan di rumah kosnya di kawasan Jakarta Barat.

Korban ketika itu didatangi dua orang tak dikenal. Mulutnya disumbat, kemudian hendak diperkosa. Namun korban berhasil melarikan diri. Dalam upaya melarikan diri itu korban mengalami luka patah jari dan kepalanya bocor karena terjatuh. ''Dia kini juga masih dirawat di sebuah rumah sakit,'' katanya.

Perlindungan Wanita

Presiden BJ Habibie menginstrusikan pembentukan tim untuk perlindungan tindak kekerasan terhadap wanita yang diketuai oleh Menteri UPW Ny Hajah Tuti Alawiyah dan Ny Hasri Ainun Habibie. Sebelum ini, Presiden telah menginstruksi Menhankam/Pangab untuk mengusut peristiwa penjarahan, pembakaran, dan pemerkosaan terhadap wanita dalam kerusuhan 13-14 Mei lalu.

Menpen Yunus Yosfiah kepada wartawan usai Sidang Kabinet Bidang Kesra di Bina Graha kemarin menyatakan, sebagai Wakil Ketua Tim Menteri Sosial Ny Yustika Baharsyah. Anggota tim itu umumnya terdiri atas tokoh-tokoh wanita.

Ny Tuti Awaliyah menambahkan, dalam sidang kabinet tersebut juga disepakati, tim akan dilengkapi pakar-pakar wanita dari perguruan tinggi, LSM, tokoh agama, dan Komnas.

Menurut Menteri UPW, tim akan bekerja secepatnya. Ini tidak terlepas dari memperkuat pelayanan jaminan rasa keamanan, bantuan perlindungan hukum, bantuan pelayanan psikologis, bantuan kesehatan, penguatan mental dan spiritual, serta agama.(A18,eh-28,11bg)


BACK