ANTON MEDAN BANTAH TERLIBAT KERUSUHAN.
Media Indonesia Online.
Kamis, 9 Juli 1998

JAKARTA (Media)
Anton Medan menolak tuduhan bahwa dirinya merupakan penggerak kerusuhan dan penjarahan masal pada peristiwa 12-14 Mei lalu. ''Saya berada di tempat kerusuhan justru untuk menenangkan massa agar mereka tidak melakukan perusakan,'' ujar mantan narapidana yang kini menjadi Da'i itu.

Hal tersebut diungkapkan Anton Medan kepada Media ketika dihubungi melalui telepon selularnya, kemarin. Sebelumnya, berdasarkan laporan masyarakat yang melihat Anton terlibat dalam peristiwa kerusuhan itu, pihak aparat kemanan, melalui Bakorstanasda, memanggil Anton Medan untuk klarifikasi. Namun, panggilan tersebut sampai sekarang belum dipenuhi oleh Anton. Belakangan muncul isu Anton Medan melarikan diri dan bersembunyi.

''Saya ini seorang Da'i yang mempunyai etika dan moral. Masak waktu melihat massa hendak membakar pompa bensin saya biarkan? Justru saya hadir di sana untuk meredakan mereka. Dengan membacakan takbir dan sunah-sunah Rasul,'' ungkap pendiri pondok pesantren untuk mantan narapidana ini dengan nada sedikit emosional.

Karenanya Anton mengaku sangat kecewa terhadap aparat yang justru melihat partisipasinya untuk meredakan massa itu sebagai dalang kerusuhan. Dia mengimbau aparat agar tidak melihat masa lalunya yang hitam untuk mencari kambing hitam, serta meminta agar aparat memberi kesempatan bagi dirinya untuk kembali ke jalan yang benar.

''Sebenarnya terlalu naif kalau saya dikatakan dalang kerusuhan. Sebab yang bisa membuat makar itu justru yang memiliki kekuasaan. Tetapi biarlah semua ini saya anggap sebagai batu ujian untuk melangkah ke depan,'' ungkapnya.

Mengenai undangan dari Bakorstanasda, Anton mengaku memang telah menerimanya. Namun dia belum memenuhi panggilan itu karena masalah tersebut sepenuhnya sudah diserahkannya kepada penasihat hukum dari YLBHI. ''Saya ini orang sipil, kenapa yang mengundang ABRI? Seharusnya kan Polisi?'' tanyanya.

Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, kemarin, menyatakan pihaknya masih menunggu tindak lanjut dari Kepolisian untuk mengusut dan mendapatkan lebih banyak masukan tentang siapa yang terlibat dalam kerusuhan pertengahan Mei lalu. Sebab Kodam Jaya sejauh ini sudah memberi masukan kepada Kepolisian.

''Nama Anton Medan muncul berdasarkan laporan dari masyarakat. Dan laporan dari masyarakat itu perlu kita konfirmasi. Kalau tidak malah masalahnya mengambang terus-menerus. Konfirmasi ini tentunya hanya dapat dilakukan dengan memanggil yang bersangkutan. Jadi, dia tidak perlu takut kalau tidak bersalah,'' ujar Sjafrie. Menurut dia, yang dilaporkan masyarakat baru Anton Medan. Namun tidak tertutup kemungkinan ada yang lainnya.(DE/U-1)


BACK