PEMERINTAH PERLU CARI PENYEBAB PRIBUMI ALERGI TERHADAP MASYARAKAT TIONGHOA.
Oleh : Tokoh Agama Buddha Oemar Witaryo SH.
GARUDA
Rabu, 1 Juli 1998
Medan, (Garuda).
Tokoh Agama Buddha Oemar Witaryo SH
mengatakan, pemerintah perlu membentuk tim pencari
fakta guna mencari penyebab pribumi terkesan alergi
terhadap masyarakat Tionghoa. Hal itu ditegaskan
kepada Garuda, Rabu (1/6) seputar masih banyaknya
masyarakat Tionghoa yang eksodus keluar negeri.
Oemar Witaryo sendiri mengaku heran mengapa pribumi
terkesan alergi terhadap warga Tionghoa sehingga
dalam setiap peristiwa selalu " dikambing hitamkam".
Padahal, warga Tionghoa itu tidak pernah merasa
dirinya sebagai warga negara luar, tetapi telah
merasa warga negara Indonesia sepenuhnya.
Masyarakat Tionghoa tidak pernah ketinggalan dalam
setiap langkah membangun negara yang kita cintai
ini,tegas Oemar Witaryo. "Sangat disesalkan dalam
peristiwa perjuangan reformasi yang kita dukung
selama ini, terjadi tindakan-tindakan yang cukup
memprihatinkan. Terjadi pembakaran, penjarahan,
pembunuhan dan pemerkosaan terhadap warga Tionghoa"
kata Oemar.
"Warga Tionghoa tidak mungkin melarikan diri kalau
jiwanya merasa aman. Bahkan mereka melarikan diri
bukan karena kehendaknya sendiri, tetapi karena
terpaksa," tegas Oemar Witaryo.
Menurut Oemar Witaryo, terjadinya tindakan brutal
yang dilakukan sebagian massa dalam peristiwa gerakan
reformasi, seperti penjarahan, pembunuhan,
pemerkosaan, pembakaran, perampokan dan sebagainya
bukan semata-mata karena tuntutan zaman tetapi
dikarenakan semakin bobroknya iman masyarakat.
Bila iman masyarakat benar-benar kokoh, otomatis
tindakan brutal/kriminalitas tidak akan terjadi.
Karena Agama tidak ada yang mengajarkan yang jelek
tetapi tetap mengajarkan yang baik dan benar.
"Agama manapun selalu mengharamkan perbuatan
tercela," ujar Witaryo yang juga Ketua DPD Maja Bumi
Sumut itu. Sejalan dengan itu, tegasnya ia sangat
mendukung adanya kegiatan doa bersama baik Agama
Islam, Kristen, Buddha dan Hindu di kota ini yang
diprakarsai pemerintah setempat.
Umat Buddha sendiri sore ini mengadakan kegiatannya
di lapangan Jalan Iman Bonjol samping kantor DPRD
Sumut/Medan. Kiranya melalui doa bersama ini, segenap
rakyat Indonesia semakin menjalin persatuan dan
kesatuan, ujarnya.(M-24)
|