KISARAN RUSUH KEGIATAN PERDAGANGAN LUMPUH.
GARUDA

Rabu, 1 Juli 1998.

Kisaran, (Garuda).
Kota Administratif Kisaran, Rabu (1/7) pagi dilanda kerusuhan menyulut terjadinya aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan pemuda yang tergabung dalam ekponen '66.
Para pengunjuk rasa berpawai keliling kota sebelum menuju gedung DPRD Tingkat II Asahan guna menjampaikan aspirasinya menyangkut praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang berkembang di Pemda setempat. Disaat melintasi Jalan Listrik Kisaran , para mengunjuk rasa berbaur dengan massa melakukan perlemparan batu terhadap beberapa toko, sehingga kaca kacanya berpecahan. Namun usaha pengrusakan toko tersebut dapat dihempang aparat keamanan dari berbagai kesatuan dan usaha perlemparan yang berkelanjutan dapat dihindari.

Aparat keamanan melakukan pagar betis di jalan-jalan protokol yang dilintasi para pengunjuk rasa serta mengawal ketat toko-toko, disisi kiri dan kanan jalan. Meskipun dikawal ketat petugas, akhirnya para pengusaha lebih memilih menutup tokonya guna menghindari berlanjutnya lemparan massa yang tidak terkendali.
Dengan tutupnya toko-toko tersebut, otomatis Kisaran terlihat menjadi kota mati, dan kegiatan perdagangan praktis lumpuh. Bahkan lalulintas beberapa saat sempat terhenti total di saat para pengunjuk rasa dan masa bergabung melakukan perlemparan toko.
Meskipun kehebohan melanda kota Kisaran, namun sejauh ini belum ada laporan tentang diamankannya pelaku kerusuhan maupun terjadinya aksi penjarahan.
Hingga pukul 12.30 WIB tadi, pengunjuk rasa yang berjumlah ratusan orang dengan menggunakan beberapa bus dan kenderaan roda dua itu masih diterima Ketua DPRD Tk II Asahan H Aminuddin Simbolon.

Kepada pimpinan DPRD pengunjuk rasa dari ekponen '66 itu meminta agar Pemda setempat menangani masalah yang sedang berkembang di Kisaran saat ini. Mereka meminta agar Bupati menindak Kepala Dinas PU Binamarga Tk I Asahan.
Selain itu pengunjuk rasa juga meminta agar Pemda Asahan menindak korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang kini dianggap marak di Asahan.

Sebelum diterima Ketua DPRD dan pejabat Pemda Asahan lainnya, pengunjuk rasa itu dengan kenderaan yang mereka gunakan mengadakan pawai keliling kota. Wartawan Garuda di Kisaran melaporkan, pengunjuk rasa menimbulkan kegemparan di Kisaran, terutama kemacetan arus lalu lintas dalam pusat kota. Tetapi tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, lapor wartawan Garuda (P2/M.18/M.19)


BACK