Massa Brutal Lakukan Penjarahan

Konvoi mahasiswa yang turun ke jalan Kamis (14/5) sejak siang hingga Jumat dini hari berjalan tertib, namun ratusan warga yang tak jelas dari mana datangnya mendompleng dan merusak semangat unjuk keprihatinan mahasiswa.

Kerusuhan sempat terjadi di berbagai tempat di wilayah hukum Surabaya Utara dan Timur, tepatnya di kawasan Semampir dan Pegirian.

Menurut Lurah Ampel Irvan Widyanto dan beberapa warga Wonokusumo dan Tenggumung yang ditemui di lokasi kerusuhan Jumat (15/5) dini hari, kerusuhan ini dipicu sekitar 200 mahasiswa dan masyarakat umum yang konvoi di kawasan itu sekitar Kamis, pukul 19.00.

"Mereka sempat berhenti di depan Pasar Ampel sambil meneriakkan reformasi... reformasi yang langsung dikerubuti rakyat di sekitar pasar," kata Irvan.

Setelah beberapa saat berteriak mereka langsung meninggalkan lokasi itu dengan terus menggeber gas kendaraannya keras-keras sehingga menarik massa makin banyak berkumpul di tempat itu.

Kejadiannya menurut Irvan yang didampingi ketua RW XIII Ampel, Damanhuri, massa yang jumlahnya sekitar seribu orang itu kemudian mencoba untuk membuka pintu besi beberapa toko di sana.

Di antaranya adalah Toko Jaya Utama yang berada di depan Polsek Semampir, begitu pintu besi yang hanya diikat dengan rantai besi kecil itu berhasil dibuka, massa langsung masuk dan menjarah seluruh isi toko yang menjual sembilan barang pokok (sembako).

Pemilik Toko Jaya Utama, Untung Sugiharto yang mencoba menghalangi massa menjarah barang dagangannya langsung dijadikan sasaran pukulan membabi buta hingga ia terpaksa dilarikan ke rumah sakit.

Kerusuhan itu tak ayal membuat jalur itu macet total. Namun massa yang sempat melihat dua orang warga WNI keturunan Cina yang berusaha menyerobot dengan sepeda motornya, langsung dihadang massa. Namun pengemudi sepeda motor yang belum diketahui identitasnya itu langsung melarikan diri meninggalkan kendaraan yang langsung dibakar massa di tempat itu.

Melihat adanya pembakaran dan penjarahan itu beberapa anggota kepolisian mencoba untuk mengejar beberapa pelaku, dan sempat ditangkap lima orang di antaranya dan langsung dibawa di kantor Polsek Semampir.

Melihat kawan-kawannya diamankan, massa tak terima dan langsung melakukan penyerangan ke kantor Polsek dengan lemparan batu yang menyebabkan kantor Mapolsek Semampir hancur.

Setelah memporakporandakan kantor polisi, massa terus bergerak ke arah barat dan meluluhlantakkan bengkel mobil Bandung Motor yang berada sekitar 100 meter dari Mapolsek.

Di tempat itu massa yang makin beringas membakar dua mobil dan menghancurkan serta menjarah isi kantor bengkel mobil yang bekas diler Timor itu.

Sementara itu, ratusan orang menjarah Toko PT Noor Sakti Utama yang berada di Jl. Pegirian 20-22, seluruh barang yang berharga ratusan bahkan jutaan rupiah dijarah dan diusung beramai-ramai ke luar toko.

Sedangkan dokumen penting oleh para penjarah dibakar di depan kantor yang menjual barang perpipaan itu bersama timbangan barang dan bahan-bahan lain yang mudah terbakar.

Sejak aksi massa itu sekitar pukul 21.20 petugas dari Polresta Surabaya Timur dibantu Polresta Surabaya Utara dan Polwiltabes segera memblokade Jl. Kembang Jepun.

Tiga unit pemadam kebakaran dari pos Pasar Turi juga disiapsiagakan, namun tak melakukan pemadaman karena aksi massa dianggap masih dinilai brutal oleh petugas berpangkat perwira dari Polres Surabaya Timur.

Sekitar pukul 22.30 pasukan dari Marinir sebanyak 3 SSK (satuan setingkat kompi) didatangkan untuk mengamankan situasi. Melihat satuan Marinir berpakaian lengkap dengan senjatanya, massa kontan bubar menjauh meninggalkan toko tersebut. Bahkan barang-barang jarahan pun banyak yang tertinggal.

Petugas pemadam pun ikut di belakang pasukan memadamkan kobaran api, dan setelah dianggap reda dan aman, dua SSK satuan Marinir segera bergerak mengamankan situasi daerah sekitar, sedangkan satu SSK mundur ke posisi Jl. Kembang Jepun.

Sedangkan di tempat lain patung polisi yang ditempatkan di beberapa sudut jalan juga jadi sasaran amukan massa. Mereka berkonvoi dengan menggunakan sepeda motor menumpahkan kemarahannya pada beberapa patung polisi yang diletakkan di beberapa sudut jalan.

Massa kemudian terus menyusuri Jl. Raya Darmo. Di jalan ini dua badan jalan belahan timur dan barat digunakan satu arah dari arah utara. (o1, mal, kem)


BACK